Alhamdulillah Anak Asuh Riyaadlul Jannah Sehat Wal’afiat, Hasil Rapid Test Negatif ! oleh DOKKES POLDA JATENG

Sehat wal áfiat adalah kondisi badan yang bebas dari sakit serta (badan tersebut) digunakan dalam hal-hal bermanfaat, menjalankan kewajiban-kewajiban agama, serta menjauhi hal-hal yang dilarang (dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’alla).

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

Dua nikmat, kebanyakan manusia tertipu dengan keduanya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari)

Maka dari itu, keluarga besar Panti Sosial Asuhan Anak PSAA Riyaadlul Jannah Baiturrahman sangat menjaga sekali kesehatan anak asuh. baik kesehatan lahir maupun kesehatan batin dengan berbagai kegiatan sesuai VISI Kami, Yaitu :

MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN UMMAT MELALUI IMAN DAN TAQWA

Adapun MISI Kami, yaitu :

MELAKSANAKN PENGASUHAN ANAK YATIM, PIATU, YATIM PIATU DAN ANAK KELUARGA DHUAFA MELALUI PENINGKATAN PENDIDIKAN DAN KEIMANAN

Dimasa wabah pandemi covid 19 ini sudah hampir 8 bulan anak asuh kami tidak keluar rumah dalam rangka ikut mensukseskan program pemerintah dalam pencegahan perang melawan  penularan wabah covid 19. Sebagai mana di dalam Al Qur’an Surat An-Nisa ayat 59

“Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”

Alhamdulillah dengan niat taat kepada pemerintah sebagai pemimpin sekaligus beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’alla. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’alla memberikan kesehatan lahir dan batin selama wabah pandemi covid 19 kepada anak asuh di PSAA Riyaadlul Jannah Baiturrahman

Dalam rangka peningkatan pendidikan dan keimanan kepada anak asuh, pengurus dan pengasuh yang dibantu oleh team DOKKES POLDA JATENG melaksanakan Rapid Tes di PSAA Riyaadlul Jannah Baiturahman setelah pertemuan bulanan yang di isi pengajian sima’an Al-Quran, edukasi mengenai kesehatan gigi anak asuh, serta olah raga pagi bersama sebelumnya.

Olah raga rutin pagi hari bersama pengasuh dan pengurus
Sima’an Al-Quran di pertemuan Rutin Bersama Pengurus
Edukasi oleh Ibu drg. Hj. Lydia Inu Kertopati konsultan kesehatan gigi PSAA Riyaadlul Jannah

https://riyaadluljannah.com/2020/11/10/pertemuan-bulanan-dan-ceramah-kesehatan/

 

dikutip dari wikipedia mengenai Rapid Test. Apa Itu Rapid Test ?

Rapid test merupakan metode tes baru yang dapat mendeteksi virus secara khusus dan dapat mengenali fragmen RNA dan RNA SARS-CoV-2 atau Covid-19. Di mana rapid test ini dikembangkan oleh para ilmuwan dari Departemen Ilmu Teknik Universitas Oxford dan Oxford Suzhou Centre for Advanced Research (OSCAR). Tim, yang dipimpin oleh Prof Zhanfeng Cui dan Prof Wei Huang, telah bekerja untuk meningkatkan kemampuan uji coba ketika virus menyebar secara internasional. Tes baru ini jauh lebih cepat guna mendeteksi penyebaran Virus Corona dan tidak memerlukan instrumen yang rumit. Jika tes viral load sebelumnya membutuhkan 1,5 hingga 2 jam untuk memberikan hasil, maka rapid test ini hanya memerlukan waktu setengah jam hingga tiga kali lebih cepat daripada metode saat ini.

Cara Kerja Rapit Test

Berikut tata cara kerja pemeriksaan sampel virus corona dengan metode rapid test.

Petugas akan mengusap ujung jari pasien dengan kapas alkohol yang juga termasuk dalam paket alat rapid test. Setelahnya, sampel darah akan diambil dari ujung jari dengan jarum lancet sekali pakai.Selanjutnya, petugas menyiapkan pelat strip untuk identifikasi keberadaan antigen dalam darah. Darah sebanyak 10 mikroliter ditetesi pada pelat strip, lalu dicampur dua tetes larutan penyangga.Ada tiga indikator penanda antibodi dalam strip tersebut: “C”, “IgG”, dan “IgM”. IgG merupakan jenis antibodi yang paling banyak terdapat dalam darah. Sedangkan antibodi IgM terbentuk saat pertama kali sistem imun berhadapan dengan patogen.Dalam 15 menit, jika muncul garis merah pada indikator “C”, maka hasilnya negatif. Sedangkan hasil positif jika garis merah muncul dalam satu dari formasi berikut: “C”-”IgG”-”IgM”, “C”-”IgM”, atau “C”-”IgG”.

Alhamdulillah Hasil Rapid Test Negatif

Anak Asuh Riyaadlul Jannah sedang di Rapid Test

Selain berdo’a seorang mukmin perlu berusaha agar badan tetap bugar, serta kesehatan spiritual juga terjaga maka langkah taktisnya adalah mendekatkan diri pada Allah Subhanahu wa Ta’alla dengan senantiasa meniti jalan hidup orang yang diperintahkan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Orang yang dekat dengan Rabbnya dia  akan merasakan kebahagiaan hati, jiwanya tenteram dan hal ini sangat berpengaruh pada kesehatan jasmaninya. Dengan senantiasa menjalin keakraban dengan Allah Subhanahu wa Ta’alla melalui berbagai ibadah yang disyari’atkan-Nya dari seorang hamba akan lebih sehat jasmani dan rohaninya.

Begitu pula dengan gaya hidup, usahakan menjauhi hal-hal yang merusak  kesehatan, konsumsi makanan dan minuman bernutrisi, pola makan seimbang, mengkonsumsi madu juga sangat bagus untuk kesehatan, perbanyak sayur dan buah-buahan. Selain itu hindari stres yang berlebihan dengan berpikir Islami lagi positif. Dengan menjauhi berbagai penyakit hati seperti iri, dengki, hasad, berprasangka buruk, was-was dan lain-lain insyaallah  akan memiliki ketahanan tubuh yang maksimal dan ketahanan mental spiritual yang kokoh dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

Ketahuilah bahwa 2 hal di atas adalah nikmat yang patut disyukuri tatkala terkumpul di dalam diri seorang muslim. Karena tatkala seorang itu bersyukur, maka Allah akan tambah nikmat tersebut.

Allah Ta’ala berfirman

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu mengatakan; “Sungguh jika kamu bersyukur, pasti Aku akan tambah (nikmat) kepadamu, tapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim: 7).

(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku, dan Tuhanku, yang Dia memberi makan dan minum kepadaku, dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku, dan yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali), dan yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat. (QS. Asy Syu’araa’ : 78-82)

Semoga bermanfaat, wallahul muwaffiq. (Ar)