Definisi orang yang bangkrut (Muflis) Dalam Kajian Gerakan Shalat Subuh Berjamaah di Masjid Raya Baiturrahman

Minggu pagi, 06 Juni 2021 pengurus Masjid Raya Baiturrahman mengadakan Program gerakan shalat subuh berjamaah. Hal ini dimaksudkan untuk memakmurkan masjid raya Baiturrahman. program gerakan shalat subuh berjamaah tersebut sudah berjalan lama setiap bulan di Minggu awal.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di ruang shalat utama dimulai dengan shalat tahajjud dan di ikuti oleh semua pengurus, para jamaah sekitar dan santri-santri dari Panti Asuhan Riyaadlul Jannah kurang lebih 30 anak.

Adapun yang bertugas menjadi Imam shalat subuh serta tausiah adalah bapak KH. Drs. Anasom, M Hum.

Setelah jamaah shalat subuh selesai beliau menyampaikan hadits tentang orang yang bangkrut (Muflis) bahwa suatu ketika Rasulullah SAW  bertanya kepada para sahabat : Tahukah kalian siapa itu yang disebut orang bangkrut? Para sahabat menjawab : kalau di kita orang bangkrut adalah orang yang tak lagi punya uang dan barang. Ternyata Rasulullah mempunyai maksud lain dan beliau bersabda : “Sesungguhnya orang bangkrut diantara umatku ialah yang datang di hari kiamat kelak dengan membawa pahala-pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun dalam waktu sebelumnya pernah mencaci ini, menuduh itu, memakan harta ini, mengalirkan darah, dan memukul ini. Maka pahala-pahala kebaikannya akan diambil dan diberikan kepada si ini dan si itu, dan kepada orang-orang yang telah ia dzolimi. Jika pahala-pahala kebaikannya habis sebelum semua yang menjadi tanggungannya terhadap orang terpenuhi, maka akan diambil keburukan-keburukan orang-orang itu dan ditimpakan kepadanya, kemudian ia pun dilemparkan ke neraka.

Selain hadits tentang orang bangkrut diatas beliau juga menyampaikan ciri-ciri orang yang mempunyai akhlak dunia akhirat yaitu :

1. Selalu menyambung silaturahim kepada siapapun yang memutuskan persaudaraan.

2. Selalu memberi kepada siapapun, meskipun tidak pernah diberi.

3. Selalu memberi maaf kepada siapapun yang menyakiti.

Setelah tausiah selesai kegiatan ditutup dengan doa dan dilanjutkan ramah tamah. (Abd)