Sabtu
(16/12) Pengurus Panti Asuhan dan Rumah Tahfidz Riyaadlul Jannah
menyelenggarakan pertemuan bulanan untuk bulan Desember. Pada pertemuan
tersebut dihadiri oleh para pengurus, pengasuh dan anak-anak asuh serta anak
asuh mahasiswa. Acara dimulai ba’da Ashar dengan disambut oleh penampilan group
rebana Riyaadlul Jannah.
(16/12) Pengurus Panti Asuhan dan Rumah Tahfidz Riyaadlul Jannah
menyelenggarakan pertemuan bulanan untuk bulan Desember. Pada pertemuan
tersebut dihadiri oleh para pengurus, pengasuh dan anak-anak asuh serta anak
asuh mahasiswa. Acara dimulai ba’da Ashar dengan disambut oleh penampilan group
rebana Riyaadlul Jannah.
Acara
yang bertempat di aula pertemuan panti tersebut, dipandu oleh ananda Umi selaku
pembawa acara. Acara dibuka dengan lantunan ayat suci Al Qurán yang dibacakan
oleh ananda Riska. Dilanjutkan dengan simakan AlQurán oleh 3 santri tahfidz,
yaitu Khowarul Aini, Windiya, dan Dwi Hesti. Mereka membacakan Al Qurán juz 4. Hadirin
begitu khidmat menyimak dan mendengarkan.
yang bertempat di aula pertemuan panti tersebut, dipandu oleh ananda Umi selaku
pembawa acara. Acara dibuka dengan lantunan ayat suci Al Qurán yang dibacakan
oleh ananda Riska. Dilanjutkan dengan simakan AlQurán oleh 3 santri tahfidz,
yaitu Khowarul Aini, Windiya, dan Dwi Hesti. Mereka membacakan Al Qurán juz 4. Hadirin
begitu khidmat menyimak dan mendengarkan.
Usai simakan Al Qurán, Ibu Trusti Toto selaku kepala pengurus
menyampaikan sambutan yang selalu memberi semangat anak-anak untuk selalu
menjadi yang terbaik dan menjadi orang sukses. Beliau menyampaikan tentang
senyum. Apapun kondisinya harus selalu senyum, karena memberikan senyum pada
orang lain merupakan salah satu ibadah. Selain itu beliau juga menyampaikan,
menjelang liburan semester anak-anak asuh terutama SMP dan SMA mendapat tugas
membuat rangkuman buku di perpustakaan. Dimana untuk anak SMA/SMK diharuskan
merangkum buku tentang biografi orang-orang sukses. Sedangkan untuk anak SMP
bebas merangkum buku apapun. Selain mengisi waktu liburan, diharapkan semakin
menambah wawasan anak dan menumbuhkan motivasi untuk meraih kesuksesan.
Selanjutnya
Ustadz Abdul Rohman memberikan ceramah tentang cara Allah menyayangi kita.
Sesuatu yang menurut kita baik belum tentu menurut Allah baik, begitu juga
sebaliknya. Cara Allah menyayangi kita bukan dengan meringankan masalah kita
melainkan dengan menguatkan jiwa kita sehingga sebesar apapun masalahnya kita
tetap bertahan dan tidak putus asa. Cara Allah menyayangi kita seringkali tidak
dengan memudahkan jalan kita menuju kesuksesan, tapi dengan kesulitan yang
kelak baru kita sadari bahwa kesulitan itu yang akan membuat kita istimewa. Sehingga
jangan pernah sekalipun untuk berburuk sangka kepada Allah. Berbahagialah pada
takdir dengan penerimaan yang tulus.
Ustadz Abdul Rohman memberikan ceramah tentang cara Allah menyayangi kita.
Sesuatu yang menurut kita baik belum tentu menurut Allah baik, begitu juga
sebaliknya. Cara Allah menyayangi kita bukan dengan meringankan masalah kita
melainkan dengan menguatkan jiwa kita sehingga sebesar apapun masalahnya kita
tetap bertahan dan tidak putus asa. Cara Allah menyayangi kita seringkali tidak
dengan memudahkan jalan kita menuju kesuksesan, tapi dengan kesulitan yang
kelak baru kita sadari bahwa kesulitan itu yang akan membuat kita istimewa. Sehingga
jangan pernah sekalipun untuk berburuk sangka kepada Allah. Berbahagialah pada
takdir dengan penerimaan yang tulus.
Ustadz
Rofiq Hasyim Asyari, AlHafidz menyampaikan sebuah motivasi dengan perumpamaan
zat kimia. Dimana orang sukses dan orang gagal itu ibarat “Intan” dan “Arang”
tersusun dari unsur yang sama yaitu Karbon. Namun yang satu rapuh, mudah hancur,
nilainya murahan. Sedangkan satunya keras, sulit hancur dan mahal nilainya. Intan
dihasilkan dari proses yang sangat panjang dan suhu yang sangat panas. Sedagkan
arang, dihasilkan dalam proses yang pendek dan suhu seadanya. Begitu juga
dengan sukses. Dalam meraih kesuksesan membutuhkan proses yang tidak mudah,
jangan menyerah, jangan putus asa. Seringkali kita melihat orang sukses saat
mereka sudah “bernilai” tanpa melihat bagaimana orang tersebut mendapat
tempaan, ujian dalam prosesnya. Jangan hanya melihat hasilnya, lihat juga
prosesnya.
Rofiq Hasyim Asyari, AlHafidz menyampaikan sebuah motivasi dengan perumpamaan
zat kimia. Dimana orang sukses dan orang gagal itu ibarat “Intan” dan “Arang”
tersusun dari unsur yang sama yaitu Karbon. Namun yang satu rapuh, mudah hancur,
nilainya murahan. Sedangkan satunya keras, sulit hancur dan mahal nilainya. Intan
dihasilkan dari proses yang sangat panjang dan suhu yang sangat panas. Sedagkan
arang, dihasilkan dalam proses yang pendek dan suhu seadanya. Begitu juga
dengan sukses. Dalam meraih kesuksesan membutuhkan proses yang tidak mudah,
jangan menyerah, jangan putus asa. Seringkali kita melihat orang sukses saat
mereka sudah “bernilai” tanpa melihat bagaimana orang tersebut mendapat
tempaan, ujian dalam prosesnya. Jangan hanya melihat hasilnya, lihat juga
prosesnya.
Usai
penyampaian dari beberapa pembicara, acara pun diakhiri dengan shalat Maghrib
berjamaah dan ramah-tamah.(MTr)
penyampaian dari beberapa pembicara, acara pun diakhiri dengan shalat Maghrib
berjamaah dan ramah-tamah.(MTr)