Sebagaimana diketahui tiap tahun kami mempunyai program rutin wisata edukasi untuk anak-anak. Dengan tujuan untuk refreshing anak ditengah kesibukan belajar sekaligus memberi wawasan pendidikan kepada anak-anak sesuai dengan destinasi wisata yang dikunjungi. Dan Alhamdulillah untuk tahun ini kami mendapat donator dari komunitas berhala Semarang.
Sekitar pukul 08.30 WIB (20/09) kami berangkat dari Semarang dengan tujuan destinasi wisata pertama “Little Ubud” di Kabupaten Magelang tepatnya di desa Tampir Wetan, Candimulyo. Memasuki area kawasan little Ubud kami disuguhi dengan pemandangan yang menyegarkan. Hamparan sawah di kanan kiri jalan dengan system teraseringnya semakin memanjakan mata. Kenapa dinamakan Little ubud ? mengadopsi dari sebuah desa wisata dibali yang bernama Ubud, dimana disana terkenal dengan kunjungan wisata mancanegara maupun domestik dengan kemurnian pemandangan alam terutama dalam bidang pertanian, hamparan sawah dengan system terasering dan kesederhanaan para petaninya. Salah satu wisata unggulan dari little Ubud adalah “River Tubing” mengarungi arus sungai menggunakan ban, dimana satu orang dengan satu ban berjalan masing-masing. Dan kami pun berkesempatan untuk merasakannya. Sebelum terjun ke sungai, kami diberikan pengarahan tentang keselamatan dan diwajibkan menggunakan pelindung diantaranya helm, pelindung tangan, kaki dan sepatu. Kemudian kami diajak ke start point, satu demi satu para peserta dilepas dengan ban mengarungi arus sungai. Tampak keseruan para peserta begitu asyik menikmati arus sungai yang airnya cukup bersih. Menyusuri sungai dengan memandangi kanan-kiri sungai, sesekali tampak mini air terjun yang semakin seru. Keseruan memuncak ketika sampai di bendungan dengan ketinggian sekitar 3-4 m, dimana para peserta dipersilakan untuk lompat sesuka hati dibawah aliran bendungan. Para peserta tampak sangat ceria. Hingga akhirnya dilanjutkan sampai finish point. Rasa capek, dan basah-basahan seakan terbayar dengan keseruan yang didapatkan.
Keesokan harinya kami bangun sekitar pukul 04.00 WIB untuk melakukan shalat tahajud dilanjut shalat shubuh berjamaah. Setelah semua beres, mandi dan sarapan, sekitar pukul 08.00 WIB kami check out dari hotel menuju destinasi wisata selanjutnya, yaitu Tebing Breksi. Yaitu tempat yang terbentuk karena proses alam, endapan gunung bebatuan. Kita bisa melihat pemandangan jogja dari ketinggian. Beberapa batu masih dalam proses pengembangan dengan dilakukan pengukiran membentuk sebuah mahakarya seperti candi-candi melalui tangan-tangan professional. Dari tebing breksi pula kita dapat melihat setidaknya 3 candi : candi ijo, candi ratu book dan candi Prambanan. Tak jauh dari kawasan Tebing Breksi kami menuju rumah “dome” rumah anti gempa. Atau banyak orang sering menyebut rumah teletubies karena bentuk rumahnya cukup unik dimana atapnya tidak menggunakan genteng, namun berbentuk seperti kubah. Ditambah dengan cat warna rumah yang warna-warni, membuat semakin menarik kawasan rumah dome tersebut.
Usai dari dome kami melanjut menuju sentra pembuatan bakpia jogja “Soemadigdo”. Disana kami mendapat penjelasan memngenai cara pembuatan bakpia. Mulai dari pembuatan isi bakpia, isi kacang ijo misalnya diawali dengan dibersihkan dulu, dikupas kulitnya dengan mesin selep, direbus kemudian dimasukkan ke alat mixer supaya halus. Sedangan untuk kulitnya dibuat dari tempung. Salah satu kelebihan dari bakpia Soemadigdo adalah tidak menggunakan zat pengawet, pewarna dan komposisi kulit dan isi bakpia lebih banyak isi bakpia. Setelah penjelasan dan Tanya jawab, peserta diberi kesempatan untuk mencoba secara langsung cara membuat bakpia. Anak-anak tampak sangat antusias mengikuti pembuatan bakpia. Dan sebagian besar mereka berhasil membuat bakpia dengan benar. Alhamdulillah pelajaran yang sangat berharga terutama untuk anak-anak asuh dalam bidang wirausaha. Selanjutnnya menuju ke Resto Ulam Tirta untuk makan siang dan shalat berjamaah.
Destinasi wisata selanjutnya yang ditunggu-tunggu dalah De Mata dan De Arca. De mata merupakan trick eye museum dimana para pengunjung bebas berfoto ria dengan dimanjakan oleh puluhan gambar 3D, gambarnya tampak seolah nyata. Peserta bebas berpose sesuka hati dengan background gambar yang sesuai. Sedangan De Arca sebuah museum modern berisi patung tokoh-tokoh Indonesia, luar negeri, super hero, pemain bola dunia dan lain sebagainya. Dan patungnya pun terlihat mirip seperti aslinya. Anak-anak begitu ceria berfoto ria di samping patung-patung tersebut. Di kedua tempat ini yang memakan waktu yang cukup lama sekitar 2-3 jam. Bahkan ada beberapa peserta yang merasa waktunya kurang, saking banyaknya tempat untuk berfoto.
Destinasi terakhir yaitu sentra pembuatan kaos jogja “Jogja T-Shirt”. Di tempat ini kami diperlihatkan proses pembuatan kaos mulai dari pemotongan kain, penyablonan yang tidak cukup hanya sekali karena terdiri dari beberapa warna yang selanjutnya masuk ke proses penjahitan. Kemudian peserta mendapat kebebasan untuk membeli kaos di show room penjualan produk Jogja T-Shirt. Di Joga T-shirt kami juga mendapat souvenir kaos masing-masing anak. Setelah semua usai, kami menuju rumah makan Jamuran untuk melakukan makan malam. Dilanjutkan dengan perjalanan pulang menuju Semarang. Sekitar pukul 21.30 WIB kami tiba di Semarang dengan selamat.