Wisuda Akbar Indonesia Menghafal 6 di Yogyakarta

Menghafal Al Qurán merupakan
salah satu kewajiban umat Islam terhadap Al-Qur’an selain membaca dan
mengamalkannya. Di Indonesia dilaporkan jumlah penghafal Al-Qur’an mencapai
sekitar 30 ribu orang. Angka ini memang banyak jika dibandingkan dengan
penghafal Qur’an di Negara lain. Namun, jika dibandingkan dengan jumlah
penduduk Indonesia yang sebesar 234 juta jiwa, angka ini masih sangat kecil.
Sedikitnya penghafal Qur’an di Indonesia terjadi karena beberapa sebab
diantaranya stigma dibanyak orang bahwa menghafal Al-Qur’an itu susah selain
juga masih sedikitnya perguruan atau pesantren yang khusus dalam bidang tahfidz
Qur’an.
Lewat gerakan One Day One Ayat dan kegiatan bertajuk Wisuda Akbar Indonesia
Menghafal, PPPA Daarul Qur’an ingin memberikan kesadaran bahwa menghafal
AL-Qur’an itu tidak susah dan mudah. sekaligus menambah motivasi dan semangat
umat Islam menghafal Al-Qur’an 

Wisuda akbar Indonesia menghafal tahun ini merupakan kali keenam
diselenggarakan. Dengan konsep yang berbeda tahun ini diselenggarakan di 5
wilayah serempak yaitu di Jakarta, Jateng-DIY(Jogja), Jawa Timur (Kediri),
Sumatera (Palembang) dan Sulawesi (Makasar). Puluhan Ribu umat Islam dari
seluruh penjuru Indonesia akan mengikuti kegiatan ini. Mereka berasal dari
unsur donatur dan jamaah PPPA Daarul Qur’an, Santri rumah tahfidz, majelis
taklim dan masyarakat umum. Syarat yang harus dihafal oleh peserta yang ingin
mengikuti Wisuda Akbar Indonesia Menghafal 6 surah Al-Baqarah ayat 101-157,
surah As-Shoff serta Surah Qaf.

Untuk mengikuti kegiatan tersebut Rumah Tahfidz Riyaadlul Jannah melakukan
persiapan sekitar 2 bulan, pagi dan malam digunakan untuk menghafal dan
melancarkan syarat surat mengikuti wisuda akbar. Pada event tersebut dari Rumah
Tahfidz Riyaadlul Jannah  mengirimkan 38
santri. Rumah Tahfidz Riyaadlul Jannah beserta rombongan rumah tahfidz Jawa
Tengah dan PPPA Darul Qurán cabang Semarang mengikuti wisuda akbar Indonesia
Menghafal 6 di Masjid Kampus UGM, Yogyakarta. Romobongan berkumpul di Masjid
Agung Jawa Tengah (MAJT), berangkat dari Semarang sekitar jam 3. Tiba di Jogja
sekitar pukul 6.30 WIB, untuk bersih diri dan persiapan tes hafalan. Usai makan
dan registrasi para peserta mengikuti tes hafalan dari pukul 8 sampai 10. Lantuan
ayat-ayat suci Al Qur’an menggema di seluruh bagian Masjid UGM, dari
suara-suara para penghafal hingga yang masih menghafalkan Al Qur’an yang
menyetorkan hafalannya.

Hadir Ustadz Dr. Dr H Sagiran, Sp B, M.Kes, beliau mengatakan, ‘’Berbahagialah
bapak dan ibu sekalian yang mempunyai anak santri tahfidz, karena dengan
hafalan Qur’an mereka kelak kita akan mendapat syafa’at di akhirat.’’ Pimpinan
Rumah Sakit Nur Hidayah Jetis, Bantul, DIY, itu kemudian mengutip hadits Nabi
SAW: “Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia.’’ Para sahabat
bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al
Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihanNya” (HR Ahmad). Dalam
kesempatan itu, Ustadz dr Sagiran juga berbagi hadiah buat sejumlah santri
peserta wisuda.
Sepuluh santri cilik berebut naik panggung untuk dites hafalannya.
Anak-anak dari rumah tahfidz di Semarang, Probolinggo, Jogja, dan Purwokerto
itu kemudian mendapat bingkisan berupa buku karya dr Sagiran Sehat Gaya Rasul –
Warisan Nabi yang Terlupakan.
Usai Ishoma Dzuhur, rombongan bertolak dari jogja untuk perjalanan pulang
ke Semarang. Sekitar pukul 18.00 WIB rombongan sampai di Masjid Agung Jawa
Tengah, Semarang. Alhamdulillah, semoga dengan pelaksanaan wisuda akbar
Indonesia Menghafal ini semakin menambah semangat umat islam untuk menghafal
ayat-ayat suci Al Quran.